Senin, 13 Desember 2010

HUBUNGAN MENDENGKUR DAN STROKE

1.Problem
Obstructive Sleep Apnea (henti nafas saat tidur) adalah gangguan tidur yang ditandai dengan tidur mendengkur (ngorok) dan rasa kantuk berlebih. Dengan penanganan yang tepat, OSA dapat diatasi.
A.Gejala klinis
Gejala klinis utama dari OSA adalah mendengkur. Dalam populasi umum, kebiasaan mendengkur dijumpai pada 35-45% pria dan 15-28% wanita. Akan tetapi, tidak semua dari mereka yang mempunyai kebiasaan mendengkur menderita OSA. Sebanyak 70-95% penderita OSA mempunyai kebiasaan mendengkur dan hanya 6% yang tidak. Jadi, bisa disimpulkan bahwa individu yang tidak mendengkur besar kemungkinan tidak menderita OSA.
B. OSA dan Stroke
Berbagai penelitian kini mengemukakan hubungan antara OSA dan stroke. Sebuah penelitian oleh Bassetti dan kawan-kawan menyatakan bahwa pendengkur mempunyai resiko dua kali lipat untuk terkena stroke dibanding yang tidak mendengkur.
OSA menyebabkan peningkatan resiko seseorang untuk menderita stroke lewat beberapa mekanisme, antara lain: hipertensi, disfungsi endotel, inflamasi dan aterosklerosis, hiperkoagulasi, aterogenesis dan trombosis.
Penderita stroke yang juga menderita OSA, mengalami kesulitan dalam proses pemulihan paska stroke. Dengan rasa kantuk berlebih yang disebabkan oleh OSA, penderita stroke seolah tak bertenaga dan tak mempunyai motivasi untuk melakukan latihan-latihan fisioterapi yang dibutuhkan demi pemulihan fungsi-fungsi ototnya.
2.INTERVATION
A.Cobalah nasal strip
study menunjukkan nasal strip bisa meredakan hidung mampet serta membantu berhenti mendengkur. Tetapi seringkali dengkuran disebabkan oleh masalah pada lidah atau langit-langit lembut dan bukan hidung.
Ataupun dengan cara yang lebih tradisional dengan mengatur pola tidur.
3.Comparation
A. Segi Medis
Setelah diagnosa di tegakkan maka perlu di pikirkan penyebabnya. Selain koreksi berat badan,pemeriksaan THT perlu dilaksanakan dengan kemungkinan koreksi kelainan yang ada,juga pemeriksaan seorang ahli gigi atau bedah mulut untuk mengkoreksi kelainan yang ada.
Terapi CPAP sangat di anjurkan jika koreksi tak dapat di laksanakan.
Atau Dengan mencoba nasal strip, hanya bisa meredakan dan melegakan hidung yang mampet mungkin hanya bersifat sementara dalam arti intensitas masa penggunaanya tidak bisa berlangsung lama.
B.Dengan cara mengatur pola hidup:
1.Tidur dalam posisi miring
2.Minum madu
Sebelum anda tidur, sebaiknya minum beberapa sendok madu. Karena menurut beberapa penelitian madu bisa membantu menghilangkan kebiasaan mendengkur.
3.Hindari minum susu sebelum tidur
Jangan mengkonsumsi susu sebelum anda tidur, karena susu dapat menyebabkan dengkuran. Walaupun susu dapat membantu mengobati insomnia tetapi tidak baik efeknya untuk anda yang mempunyai kebiasaan mendengkur.
4.Atur posisi letak bantal
Saat tidur, atur posisi bantal menjadi lebih tinggi. Karena jika posisi bantal rendah atau datar akan menyumbat keluar masuk udara sehingga menimbulkan dengkuran.
5.Diet sehat
Jika tubuh anda gemuk, sebaiknya lakukan diet, karena tubuh yang menyimpan banyak lemak bisa menyebabkan dengkuran.
6.Hidup sehat
Konsumsi makanan yang sehat, banyak minum air putih dan olahraga teratur. Hindari rokok dan minuman beralkohol.
4.Out Came
Telah diuraikan hubungan antara OSA dan stroke, baik OSA sebagai risk faktor terjadinya stroke maupun OSA sebagai akibat adanya stroke.OSA menghambat penyembuhan dan juga menjadi faktor resiko penyebab kematian pasien stroke.

Sumber ; Dr. L.Laksmiasanti SP.S (K) dari Seminar ” Hubungan mendengkur dan Stroke”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar